WADUHMAS.COM

Mikir dulu baru bicara

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Tentang kami


Suara lirih yang tumbuh dari diam

Di tengah dunia yang berlomba bicara, kami memilih jalan yang lebih pelan. Kami menulis. Kami mendengarkan. Kami merawat ruang kecil bernama Waduhmas, sebuah tempat di mana kata-kata tidak tunduk pada kejaran trending, melainkan mengikuti irama hati yang ingin memahami dunia.


Waduhmas lahir dari pertanyaan sederhana namun gelisah:

mengapa sesuatu yang tidak benar sering dianggap lumrah?

mengapa suara yang tenang justru kerap membawa kejujuran paling murni?


Kami tidak ingin menjadi noise baru di tengah bising. Kami ingin menjadi jeda. Sejenak bagi pembaca untuk kembali menatap dirinya, membaca ulang hidupnya, dan mungkin menemukan sesuatu yang selama ini bersembunyi.


Visi

Menjadi rumah sunyi yang melintasi zaman, sebuah tempat manusia dapat berhenti, menenangkan pikirannya, dan melihat dunia dengan mata yang lebih jernih. Kami percaya perubahan tidak selalu datang dari suara yang lantang; sering kali ia lahir dari refleksi yang lembut.


Misi

Kami menulis tentang manusia, kekuasaan, kejujuran, kehilangan, cinta, dan dunia yang berubah dari detik ke detik. Tulisan kami tidak dikejar kecepatan, melainkan kedalaman. Kami merawat cerita yang menenangkan, tetapi juga menyenggol nurani. Semua untuk membantu pembaca memahami dirinya dan zamannya dengan lebih jernih, tanpa pretensi, tanpa kepalsuan.


Kami juga ingin menyatukan suara hati dari pembaca dan penulis yang rindu makna. Di sini, tulisan bukan hanya dibaca. Ia tinggal, ia menemani, ia memberi arah.


Siapa Kami?

Kami adalah tim kecil yang percaya pada integritas dalam menulis. Di antara kami ada penulis, pembaca, pendengar, dan perenung. Blog ini dipimpin oleh Arief Syahrulloh, ditemani rekan-rekan yang bekerja dalam diam namun sepenuh hati.


Kami bukan media besar, bukan pula mesin konten cepat saji.

Kami hanya percaya satu hal: kejujuran masih punya tempat.


Untuk Kamu yang Mampir

Jika kamu ingin menulis bersama kami, berdiskusi, atau sekadar menyapa, pintu kami selalu terbuka:

Kontak kami


Selamat membaca.

Selamat menyelami.

Mungkin, di antara kalimat di sini, kamu menemukan serpihan dirimu sendiri yang selama ini hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib